Filsafat Wortel,Telur dan kopi

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?””Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”

5 Alasan Ortu Melarang Anaknya Pacaran

Kenapa orang tua melarang anaknya pacaran?
Alasan ortu melarang anaknya pacaran tentu karena orang tua sayang sama anaknya.
Dari hasil survey yang teman saya lakukan ada
5 Alasan kenapa ortu (orang tua ) Melarang anaknya pacaran

5 Alasan kenapa orang tua melarang anaknya pacaran

Takut hamil.
Ini adalah alasan yang paling banyak ditemukan. Mereka, orang tua takut anak gadisnya hamil di luar nikah sehingga akan bikin malu keluarga dan menghancurkan masa depan si anak itu sendiri. Ketakutan yang wajar mengingat gaya pacaran anak muda zaman sekarang yang gila-gilaan.

Terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan narkoba
Para orang tua sekarang sadar betul, keterkaitan antara pacaran, pergaulan bebas dan narkoba. Dan menurut mereka pacaran adalah sebuah jembatan yang bisa menghubungkan anaknya dengan pergaulan bebas. Karena alasan itulah mereka melarang anaknya pacaran.

Belum cukup umur
Faktor umur menjadi pertimbangan lain bagi orang tua untuk melarang anaknya pacaran. Semua ada masanya. Kalau sudah dewasa toh, orang tua juga tidak akan melarang-larang lagi anaknya untuk pacaran. Malahan mereka justru akan menganjurkan anaknya untuk cepat mencari pasangan dan menikah bahkan.

Mengganggu waktu belajar
Yang dikhawatirkan orang tua ketika anaknya pacaran adalah keasyikan berpacaran. Sehingga akan mengganggu jadwal dan konsentrasi belajar si anak.Sebagai seorang pelajar, tugas utamanya tentu belajar. Orang tua mrnganggap pacaran akan memecah konsentrasi anaknya dalam belajar.

Takut kehilangan
Pada diri orang tua terkadang ada rasa cemburu ketika melihat anaknya dekat dengan orang lain selain mereka. Ada perasaan takut kehilangan. Buah hati mereka yang dulu masih ingusan ternyata sekarang sudah mulai menapaki fase kedewasaan. Satu bentuk lain dari kasih sayang orang tua terhadap anaknya.

Takut anaknya salah pilih
Orang tua takut anaknya salah pilih dalam menentukan pasangan buat dirinya. Setiap orang tua menginginkan yang terbaik buat anaknya. Seharusnya, pada usianya sekarang seorang anak punya banyak pilihan untuk bergaul dan mengenal lebih banyak karakter orang. Dan pacaran justru hanya akan membuat ruang gerak si anak terbatas.

karena merasa terikat oleh pacarnya. Mending kalau pacarnya itu bisa memberikan pengaruh yang baik, yang positif. Bagaimana kalau justru memberikan pengaruh yang buruk..?

Walau bagaimana pun, alasan orang tua melarang anaknya pacaran bukan untuk mengekang atau memasung kebebasan si anak. Melainkan perlindungan sebagai bentuk kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Kita sebagai anak, hendaknya menyikapi hal ini dengan bijaksana. Dan menunjukkan sisi kedewasaan kita. Oke sis….!!!!

11 Fakta Fenomena Solo Sex / Masturbasi

11 Fakta Fenomena Solo Sex / Masturbasi – Solo sex atau juga disebut “masturbasi” merupakan cara untuk memuaskan diri sendiri tanpa ada pasangan. Dibalik itu ternyata solo sex juga menyimpan beberapa fakta unik yang patut kita ketahui. Dikutip dari kompas, berikut 11 fakta unik tentang masturbasi :
1. Solo sex sama dengan masturbasi.
Solo sex ialah cara mencapai kepuasan bercinta tanpa kehadiran pasangan. Banyak yang menganggapnya sebagai perilaku seks menyimpang. Faktanya, menurut penuturan Dr Deidre dalam The Sun, ini merupakan hal normal yang kerap dialami perempuan maupun pria. Hanya saja, sebagian perempuan enggan untuk membicarakan atau melakukannya karena malu atau takut.

2. Banyak cara yang digunakan untuk masturbasi.
Menggunakan jari dan vibrator merupakan metode yang paling banyak digunakan perempuan dalam bermasturbasi. Hasil survei yang dilakukan oleh Debby Herbenick, direktur Center for Sexual Health Promotion Indiana University terhadap 2.056 perempuan usia 18-60 tahun menyatakan, lebih dari 50 persen responden menggunakan vibrator, sebagian menggunakan jari, dan ada pula yang menggunakan ujung sikat gigi, hingga gagang sisir rambut. Walau begitu, beberapa pakar lain mengkhawatirkan terjadinya infeksi akibat pemilihan dan pemakaian alat yang tidak higienis dan aman.

3. Menggunakan vibrator itu normal.
Masturbasi dengan vibrator terbilang normal dengan catatan hanya sesekali melakukannya. Menurut psychoanalyst Dr Frank Sommers, terlalu sering menggunakan vibrator bisa menimbulkan efek samping, salah satunya membuat Anda kebal terhadap rangsangan yang diberikan pasangan. Kata lainnya, vibrator dinilai lebih memuaskan dibandingkan Mr P.

4. Dampak positif bagi kesehatan.
Bola dilakukan dengan cara yang tepat, masturbasi atau solo sex ternyata memberi dampak positif bagi kesehatan tubuh. Yakni mampu memperbaiki mood, mengurangi stres, dan membuat tidur lebih nyenyak. Seperti yang diungkapkan Kathleen Segraves, sex therapist dari Metrohealth Medical Center Ohio, solo sex membuat kita lebih fokus dengan kepuasan sendiri dibanding terus memikirkan kepuasan pasangan.

5. Disarankan oleh beberapa pakar.
Bagi perempuan yang sulit mencapai orgasme saat bercinta dengan pasangannya, beberapa pakar menyarankan untuk melakukan seks solo demi kehidupan seks yang lebih baik. Seperti dilansir Journal of Sexual Medicine, vibrator bisa membantu perempuan dalam meningkatkan gairah, memperbaiki pelumasan vagina, dan mengurangi rasa sakit yang sering dialami saat berhubungan seksual.

6. Bisa mengurangi rasa sakit.
Masturbasi bisa mengurangi keram perut saat menstruasi dan mood jelek saat PMS, seperti perasaan ingin marah-marah hingga bad mood. Di sisi lain, banyak yang percaya kalau masturbasi bisa menjadi penyebab migrain. Namun beberapa pakar percaya, orgasme (baik melalui seks solo atau dengan pasangan) bisa mengurangi rasa sakit akibat migrain atau sakit kepala.

7. Menggunakan air liur berbahaya.
Tim peneliti dari University of Michigan menyebutkan, menggunakan air liur sebagai pelumas saat melakukan seks solo dengan jari (membasahi jari dengan air liur sebelum dimasukkan ke dalam vagina) berisiko tinggi terkena infeksi jamur. Pasalnya, cara ini bisa mengganggu keseimbangan bakteri di mulut rahim. Sebaiknya, pastikan jari dalam keadaan bersih, tak ada bagian kuku yang tajam, serta gunakan pelumas yang terjamin keamanannya.

8. Nonton film bisa memicu orgasme.
Masturbasi ternyata bisa dicapai tanpa menyentuh diri sendiri atau menggunakan alat bantu. Begitulah hasil studi yang dilakukan beberapa peneliti dari Rutgers University. Setelah meminta para responden membayangkan adegan mencapai kepuasan dengan pasangan, atau menonton film yang bisa memicu rangsangan dengan menggunakan alat MRI, hasil scan memperlihatkan kalau otak mereka berfungsi sama seperti saat orgasme dengan pasangannya.

9. Pemicu jerawat.
Masturbasi bisa menjadi pemicu timbulnya jerawat bagi sebagian perempuan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari University Clinic Essen Germany, menunjukkan rangsangan seksual bisa meningkatkan produksi hormon testosteron yang bisa memicu jerawat.

10. Merusak selaput dara.
Bagi mereka yang tak pernah melakukan hubungan seksual sebelumnya, seks solo dengan penetrasi berisiko merobek selaput dara. Namun, kelenturan selaput dara tiap perempuan berbeda, dari yang mudah robek hingga sangat lentur.

11. Sejak Romawi kuno.
Konon, seks solo diyakini sudah ada sejak masa Romawi Kuno dengan sebutan Ophidicism. Yakni masturbasi yang dilakukan oleh beberapa perempuan dengan memasukkan ekor ular atau belut ke dalam vagina, dan mencapai kepuasan saat ekor itu bergerak. Cara ini bisa menyebabkan kematian di samping menjadi satu bentuk penyimpangan seksual.

Empat Alasan Jangan Membeli Smartphone Android Murah

Kehadiran sistem operasi Android menjanjikan ponsel pintar dengan pilihan spesifikasi, merek, dan harga yang beragam. Fungsinya tak lagi sebatas melakukan telepon atau berbalas pesan. Lebih dari itu, Android juga digunakan untuk berinternet, maingame, bahkan nonton video.

Ya, Android memang menawarkan banyak hiburan. Namun tak semua perangkat Android, termasuk yang dibanderol dengan harga murah, dapat menjalankan fungsi hiburan dengan lancar lantaran keterbatasan hardware yang disematkan.

Ada uang ada rupa, begitu istilah mudahnya. Faktor apa saja yang menyebabkan smartphone Android murah penuh keterbatasan? Berikut alasannya.1. Layar berkualitas rendah
Layar menjadi hal penting dalam smartphone Android, baik untuk navigasi ataupun memberi kenyamanan pada mata. Karena, tidak menutup kemungkinan smartphone Android digunakan untuk membaca.

Smartphone dengan resolusi HVGA, di bawah 480 x 320 piksel, tidak mendukung secara optimal pengolahan gambar aplikasi-aplikasi hiburan. Ketika memainkan game dengan grafis tinggi, Anda tidak akan menemukan sensasi game tersebut.

2. Prosesor dan RAM dengan clock speed rendah
Tahun 2011 menjadi tahunnya smartphone dengan prosesor dual core. Dan tahun 2012 ini, para vendor telah bersiap membekali produk mereka dengan prosesor quad core.

Konsekuensinya, kinerja pemrosesan dari smartphone Android juga meningkat. Para developer pun merancang aplikasinya untuk perangkat berprosesor dual atau quad core.

Sehingga, smartphone Android dengan prosesor single core tidak cukup baik menjalankan aplikasi-aplikasi populer saat ini.

Selain itu, ukuran RAM yang kecil akan menghambat kinerja ketika Anda harus membuka banyak aplikasi di saat bersamaan ataumultitasking. Untuk dapat menjalankan aplikasi-aplikasi hiburan, RAM 1GB menjadi ukuran yang dirasa ideal sekarang ini.

3. Rendahnya kualitas materi yang digunakan
Yang diharapkan dari Android tentu tak hanya sekadar fungsinya, namun juga ketahanannya, karena Anda akan menggunakannya untuk beberapa tahun. Menjatuhkan smartphone tentu pernah dialami semua orang atau bahkan terendam air selama beberapa saat.

Smartphone yang dibuat dari bahan-bahan murah tentu lebih rentan rusak. Sementara layar pada smartphone yang mengincar segmenhigh-end, kebanyakan telah dilapisi Gorilla Glass agar terhindar dari pecah dan gores.

4. Tidak dapat update OS Android terbaru
Samsung memang rajin memberikan update Android versi terbaru ke ponsel-ponsel buatannya. Misalnya, Android 4.0 untuk beberapa smartphone Galaxy. Namun, sayangnya tidak untuk produk-produk low-end.

Contohnya, Samsung tidak memberikan update Android Ice Cream Sandwich untuk Galaxy Ace, smartphone yang terbilang terjangkau dari Samsung.

Hal yang sama juga dilakukan vendor smartphone Android lainnya. Mereka hanya memberi update kepada smartphone unggulan, atau mungkin karena alasan hardware yang kurang mumpuni untuk mendukung Ice Cream Sandwich.

Inilah konsekuensi ketika memilih smartphone Android dengan harga murah.

Android memang memberi pilihan, namun Android juga menjanjikan banyak hal yang kurang “menyenangkan” seperti yang telah dibahas di atas.

Ada baiknya Anda mempersiapkan segala kemungkinan itu, karena ekosistem Android berkembang sangat cepat.

Tertawa Bagus untuk Perut dan Membantu Turunkan Berat Badan

detikHealth
detikcom – Jakarta,

Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Ungkapan itu ternyata ada benarnya, karena banyak manfaat yang bisa didapatkan orang melalui tertawa. Salah satunya adalah memberikan pijatan yang baik untuk organ perut.

Orang Yunani kuno biasanya akan mengunjungi ‘Home of the Comedians’ untuk meningkatkan kesehatannya. Sedangkan orang-orang Roma selalu mencari pria lucu sebagai bagian dari upayanya untuk membantu orang merasa lebih baik.

Tertawa memang diketahui bisa membantu mengurangi rasa sakit yang dialami oleh seseorang. Hal ini berdasarkan studi terhadap anak-anak yang menonton film komedi akan lebih mudah mentoleransi rasa sakit.

Tertawa juga memberikan pijatan yang baik untuk organ-organ perut seperti hati, ginjal, pankreas, limpa dan adrenal. Hal ini karena aliran darah meningkat dan membuat fungsinya lebih optimal, seperti dikutip dari Lifemojo, Sabtu (24/3/2012).

Tertawa perut juga bisa memberikan latihan yang baik untuk diafragma, mengkontraksi otot perut sehingga membuat otot-otot lebih rileks setelahnya. Setidaknya dibutuhkan 15 otot untuk tertawa yang baik untuk senam wajah dan meningkatkan aliran darah sehingga terlihat lebih muda.

Hal lainnya adalah ketika seseorang tertawa, maka aliran darah meningkat dan tekanan darah naik. Tapi ketika seseorang berhenti tertawa maka tekanan darah akan turun kembali dan memberikan efek relaksasi.

Meski begitu, ada beberapa manfaat kesehatan lain yang bisa didapatkan seseorang jika ia sering tertawa yaitu:

1. Mengurangi risiko penyakit jantung.
Studi menemukan tertawa memperluas dinding bagian dalam arteri sehingga meningkatkan aliran darah dan efek positifnya bisa berlangsung selama 30-45 menit.

2. Meningkatkan pernapasan.
Tertawa membantu mengosongkan paru-paru dari udara berlebih yang dibutuhkan sehingga memberikan efek pembersihan atau mirip dengan pernapasan dalam. Hal ini sangat membantu bagi orang yang memiliki gangguan pernapasan seperti asma.

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Para peneliti telah menemukan bahwa tertawa sebenarnya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan jumlah antibodi yang memproduksi sel-T.

Hal ini nantinya juga membantu menurunkan kadar 4 hormon yang berhubungan dengan stres sehingga mengurangi tegang dan kecemasan, karenanya tertawa menjadi salah satu cara paling efektif untuk mengurangi efek stres dan membuat tidur lebih baik.

4. Antidepresan yang efektif.
Tertawa membuat depresi dan kecemasan menjauh dengan meningkatkan produksi serotonin yang bertindak sebagai antidepresan alami. Karena itu tidak mengherankan orang yang memiliki selera humor baik lebih jarang mengalami depresi.

5. Tertawa itu bisa menular.
Seseorang yang bisa melucu atau membuat lelucon yang mengundang tawa akan meningkatkan semangat orang-orang diskeitarnya sehingga bisa menciptakan energi positif untuk lingkungan sekitar.

6. Membantu menurunkan berat badan.
Membakar kalori dengan tertawa mungkin terdengar tidak masuk akal, tapi tertawa bisa meningkatkan denyut jantung dan mempercepat metabolisme yang mempengaruhi berat badan.

jangan tidur kemaleman atau bangun kesiangan, gan!!

Pada waktu-waktu tertentu, sistem tubuh kita membuang racun didalamnya. bila kita mengenali jadwalnya, kita dapat memaksimalkan pembuangan racun tersebut.
misalnya tidur terlalu malam atau bangun terlalu siang, bisa mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna, selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang.

nih, jadwal tubuh membuang racun:

1. jam 21.00 – 23.00 malam hari adalah waktu pembuangan zat-zat yang tidak berguna/beracun (detoxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). selama durasi waktu ini, kita harus dalam suasana tenang atau mendengarkan musik. jangan sibuk bekerja di waktu-waktu ini.

2. jam 23.00 – 01.00 dinihari terjadi proses detoxin dibagian hati yang berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

3. jam 01.00 – 03.00 dinihari proses detoxin dibagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

4. jam 03.00 – 05.00 dini hari terjadi detoxin dibagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk selama durasi waktu ini. karena proses pembersihan (detoxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

5. pagi pukul 05.00 – 07.00 detoxin dibagian usus besar, harus buang air, jangan ditahan-tahan, gan!

6. pukul 07.00 – 09.00 pagi : waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, jadi harus makan pagi a.k.a sarapan.
bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pukul 06.30
makan pagi sebelum pukul 07.30 sangat baik untuk kesehatan.

Berapa Lama Kita Butuh Tidur?

Metrotvnews.com: Tidur merupakan kebutuhan manusia. Anda akan merasa lebih segar setelah mendapatkan tidur dan istirahat yang cukup. Namun, terlalu banyak tidur juga tidak baik bagi kesehatan. Berapa lama waktu ideal kita tidur?

Setelah melakukan percobaan, ilmuwan Amerika menyimpulkan, tiga hari libur lebih baik bagi manusia dibandingkan dua hari (pada Sabtu-Ahad). Penelitian ini melibatkan 159 orang dewasa. Mereka adalah orang yang selama seminggu tidur empat jam sehari, dan sepuluh jam pada hari Sabtu dan Ahad.

Pada akhir minggu, peneliti memeriksa kondisi partisipan. Mereka menyimpulkan, libur dua hari selama satu minggu sangat tidak mencukupi. Ini menimbulkan penyakit kurang tidur yang bisa membahayakan kesehatan. Untuk mengatasinya, para ilmuwan mengusulkan penambahan hari libur menjadi tiga hari. Pada waktu libur, orang-orang benar-benar bisa menggunakan waktu untuk tidur sesuai kebutuhan tubuhnya.

Somnologists (ahli kesehatan yang berhubungan dengan tidur) modern menyatakan, orang dewasa membutuhkan sedikitnya lima jam tidur di malam hari agar tetap sehat. Selain itu, yang mengejutkan, para ahli mengatakan, tidur siang sebenarnya sedikit berbahaya bagi kesehatan. Sebuah eksperimen paralel menunjukan, orang yang memilih tidur di siang hari rentan mengalami peningkatan risiko diabetes.

Permasalahan waktu tidur ini terus mengalami perubahan. Pada awalnya para ahli mengatakan, tidur selama tujuh sampai delapan jam akan baik bagi kesehatan, lalu berkurang menjadi enam setengah jam, dan kini lima jam. Amat mungkin angka-angka kembali berubah. (geniusbeauty/**)

Jangan Remehkan Stress pada Anak

Stress yang selama ini Anda pikir hanya dapat terjadi pada orang dewasa, kini dapat dialami oleh anak-anak bahkan balita.

Hal tersebut disampaikan psikolog Ratih Ibrahim dalam sebuah diskusi tentang perubahan sosial dan dampaknya pada anak Indonesia, di Jakarta, Selasa (20/3).

“Berdasarkan catatan Personal Growth, ditemukan bahwa empat dari lima anak yang datang berkonsultasi, menampilkan indikasi stress berat,” kata Ratih.

Menurut Ratih, stress yang terjadi pada anak-anak adalah bagian dari pelanggaran hak anak, yang berasal dari hilangnya komunikasi anak dengan orang tua. Hal itu diitambah dengan padatnya aktifitas anak modern sekarang ini yang membuat mereka kehilangan waktu bermain, serta masalah pergaulan mereka dengan teman-temannya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (KNPA), Arist Merdeka Sirait membeberkan data bahwa sepanjang tahun 2011, KNPA mencatat kasus pelanggaran hak anak meningkat 98 persen dibandingkan tahun sebelumnya, atau ada 2.386 kasus.

“Jangan remehkan ini, sudah tercatat sebanyak lima anak dibawah 10 tahun berusaha melakukan pencobaan bunuh diri akibat stress,” kata Arist yang menambahkan bahwa dua diantaranya meninggal dunia.

Menurut Ratih, tanda-tanda stress pada anak dapat terlihat secara fisik, emosi, psikologis dan sosial.

“Mereka menjadi rewel, mudah tersinggung, pemarah, kehilangan minat, percaya diri luntur, gelisah, uring-uringan, bahkan ada yang menarik diri dari pergaulan,” kata Ratih seperti dikutip Antara.

Jangan remehkan sebuah firasat!

Firasat, biasanya sebagian orang ada juga yang menyebutnya dengan istilah feeling. Percaya atau tidak, mungkin sebenarnya setiap orang memiliki kepekaan dalam hal ini. Tapi sebelumnya untuk memperjelas, berdasarkan kamus bahasa indonesia, bahwa firasat adalah sebuah keadaan yang dirasakan terhadap sesuatu. Tapi dalam hal ini saya hanya fokus pada perasaan yang sedang/akan terjadi, dan biasanya kita sering mengalaminya. Percayakah kamu mengenai yang saya tulis diatas? Bahwa diantara kita, dan bahkan mungkin setiap orang terkadang memiliki kepekaan terhadap sesuatu hal yang sedang/akan terjadi?

Sebagai contohnya, pernahkah kamu merasa tiba-tiba tidak enak ketika hendak bepergian? Dan ternyata ketika kamu sedang bepergian, kamu mendapatkan sebuah musibah yang tidak diinginkan. Atau, pernahkah kamu tiba-tiba merasakan gelisah dan teringat seseorang dalam fikiran kamu? Kemudian tanpa disangka-sangka ternyata orang yang sedang kamu ingat tersebut sedang dalam kondisi sakit. Dan masih banyak contoh-contoh lainnya.

Menurut saya ini adalah sebuah hal yang menarik, karena secara tidak disadari kita sering mengalami hal ini. Kadang-kadang kita sadar akan hal ini, tetapi justru terkadang kita mengacuhkannya dan menganggap mungkin itu hanya sekedar perasaan saja. Tapi berhubung karena penasaran, saya sering menanyakan hal ini teman-teman saya, dan hasilnya memang banyak diantara mereka yang saya temukan dan percaya terhadap firasat. Tapi ironisnya, ketika seseorang mengalami firasat yang tidak enak, orang tersebut justru terlalu memikirkan terhadap firasat tersebut, sehingga dampak buruk dari fikirannya tersebut telah membuatnya merasa tersiksa karena rasa khawatir terhadap hal-hal buruk yang akan terjadi. Dan sebaliknya, ketika seseorang telah mendapatkan suatu pertanda (firasat) dan mengacuhkannya, justru hal yang buruk terjadi padanya. Sepertinya hanya kebetulan, tapi bagi orang yang telah memiliki kepekaan suatu firasat justru dianggapnya sebagai suatu pertanda.

Tapi perlu diketahui, suatu firasat biasanya dapat dirasakan oleh diri kita sendiri, atau bisa juga terhadap keluarga, teman, siapapun itu yang memiliki kedekatan hubungan batin dengan kamu. Misalnya dengan orang tua kamu, saudara kamu, atau bisa juga teman dekat kamu. Contohnya saya beberapa hari yang lalu pernah merasakan hal yang tidak enak pada teman dekat saya dan nggak tahu kenapa tiba-tiba saya ingin segera menemuinya. Ternyata oh ternyata, itu adalah sebuah sebuah firasat. Karena ada seseorang yang berniat jahat pada teman saya tersebut. Percaya nggak percaya tapi itu bisa saja terjadi, meskipun terkadang saya menganggapnya kebetulan, tapi rasanya kok aneh saja 

Saya yakin mungkin sebagian diantara kamu pernah juga mengalami hal seperti ini. Tapi yang terpenting, jangan sampai kamu menjadi terbelenggu terhadap rasa khawatir ketika kamu merasakan sebuah firasat yang tidak enak. Kalau kamu merasa kurang yakin, anggap saja itu hanya sekedar perasaan kamu.

Perlu di ingat, bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mengetahui suatu kejadian yang akan terjadi pada detik, menit, jam, hari, bulan, ataupun masa depan. Semua itu merupakan rahasia Sang Pencipta.

Percaya atau tidak, memang terkadang seperti halnya sebuah kebetulan atau perasaan. Tapi terkadang bisa merupakan suatu pertanda. Tapi, kadang-kadang sebuah firasat tidak bisa diremehkan. Seperti sekarang ini, firasat saya nggak enak nih. So, cukup sampai disini dulu yah, soalnya saya harus ke toilet dolo..  hehehehe

7 Alasan Tidak Boleh Sering Kerja Lembur

Bila setiap hari Anda adalah orang terakhir yang meninggalkan kantor, mungkin karier Anda cepat meningkat tetapi jam-jam ekstra yang Anda habiskan di kantor juga berpengaruh bagi kesehatan.

Dalam studi yang dirilis belum lama ini terungkap bahwa pekerja yang bekerja 11 jam setiap hari beresiko tinggi menderita depresi dibandingkan orang yang jam kerjanya standar, yakni sekitar 7-8 jam per hari. Hasil riset tersebut menambah daftar lain dari dampak buruk kerja lembur bagi kesehatan.

sukague.com

Untunglah, waktu dua hari di akhir pekan bisa membantu kita mengurangi dampak stres dari jam-jam panjang yang dihabiskan di kantor. di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa kerja lembur sebaiknya tidak menjadi rutinitas harian.

1. Depresi
Studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang rutin bekerja lembur lebih rentan depresi. Ini antara lain karena jam kerja yang panjang berarti waktu yang pendek untuk dihabiskan mengurusi keluarga dan diri sendiri.

2. Terlalu banyak duduk
Mereka yang pekerjaannya mengharuskan untuk duduk di belakang meja harus menyadari bahwa gaya hidup sedentari tersebut berbahaya bagi kesehatan. Cukup banyak riset yang menyatakan orang yang terlalu banyak duduk beresiko tinggi menderita diabetes, obesitas, kanker, atau serangan jantung.

Malah, menurut peneliti dari University of Missouri, orang yang terlalu banyak duduk, meski mereka meluangkan waktu berolahraga, tetapi beresiko tinggi menderita penyakit kronis seperti diabetes atau perlemakan liver.

3. Kurang tidur
Sebuah penelitian menunjukkan orang yang bekerja lembur cenderung memiliki kualitas tidur yang rendah. Dampak dari kurang tidur sendiri sudah cukup banyak didokumentasikan, antara lain berkurangnya konsentrasi, kenaikan berat badan, mudah marah, penyakit kardiovaskular, dan masih banyak lagi.

Hampir 30 persen orang yang kurang tidur mengaku mereka sering mengantuk di tempat kerja, sementara itu 1 dari 10 orang dari kelompok kurang tidur sering terlambat kerja.

4. Masalah kardiovaskular
Studi pada tahun 2010 menyebutkan, orang yang bekerja 10 jam atau lebih setiap hari beresiko tinggi menderita penyakit kardiovaskular seperti hipertensi atau serangan jantung. Hasil analisa studi terhadap 6.000 pekerja sipil di Inggris yang dipublikasikan European Heart Journal edisi online menyebutkan, orang yang sering bekerja lembur dengan menghabiskan waktu 10 hingga 11 jam sehari berisiko lebih tinggi mengalami sakit jantung.

5. Stres
Menurut para pakar dari Mayo Clinic, Rochester Amerika Serikat, seperempat orang yang disurvei menyebutkan bahwa pekerjaan merupakan stresor (pemicu stres) dalam hidup mereka. Dalam jangka pendek stres, akan memicu tubuh memproduksi hormon yang akan meningkatkan tekanan darah, detak jantung dan gula darah.

6. Ketegangan mata
Menatap layar komputer sepanjang hari merupakan penyebab utama ketegangan mata. Gejala kondisi tersebut bervariasi mulai dari sakit kepala, mata kering, atau pandangan kabur. Namun ternyata bukan cuma orang yang bekerja dengan komputer saja yang akrab dengan penyakit ini. Para sopir yang harus mengendarai kendaraan dalam waktu lama juga mengalaminya.

7. Demensia
Penelitian yang dipublikasikan tahun 2009 menunjukkan bahwa mereka yang workaholic di usia muda lebih beresiko menderita demensia saat menginjak usia tua. Studi yang dipublikasikan dalam The American Journal of Epidemiology itu menemukan, karyawan yang bekerja lebih dari 55 jam dalam seminggu mengalami masalah dengan daya ingat, daya nalar, dan kosa kata. Masalah-masalah tersebut bahkan semakin parah seiring dengan terus bertambahnya jumlah jam kerja mereka.